My Picture

My Picture
Sponsor

Senin, 05 Januari 2015

Resep Cream Of Asparagus



Cream Of Asparagus Soup

Bahan :
  1. Asparagus                   150 g
  2. Tepung’                       50 g
  3. Kuning telur                5 btr
  4. Pistachio                      50 g
  5. Bawang bombay         25 g
  6. Kaldu ayam                 250 ml
  7. Cream                          2 sdm
  8. Lada hitam                  ½ sdt
  9. Mentega                      50 g

Cara Membuat :
  1. Cuci bersih asparagus lalu kupas bagian batangnya, potong ujung bunganya untuk garnish.
  2. Cairkan mentega,  tambahkan tepung aduk jangan sampai menggumpal, tambahkan cairan kaldu ayam
  3. Haluskan asparagus dan pistashio, aduk dan tambahkan lada hitam, garam dan cream, angkat dari perapian.
  4. Kocok kuning telur tuangkan cairan tadi sedikit demi sedikit aduk sampai rata, dan panaskan kembali

Resep Chicken Salad Hawaiian



Chicken Salad Hawaiian

Bahan :
1.      Ayam rebus                 225 g
2.      Apel                            75 g
3.      Seledri                         25 g
4.      Mayonnaise                 2 dl
5.      Cream                          ½  dl
6.      Nanas                          2 buah
7.      Garam, lada                 ½ sdt
8.      L.P sauce                     ½ sdt
Cara Membuat :
1.       Cuci bersih ayam lalu rebus hingga matang.
2.       Potong ayam dan apel menjadi bentuk macedoine
3.       Potong tangkai seledri 1 cm
4.       Cucilah nanas belah memanjang sekitar ¼ bagian buah kemudian keluarkan sebagian isinya ( jangan terlalu dalam ), tanpa merusak kulitnya dan bersihkan daunnya.
5.       Potong daging nanas berbentuk macedoine
6.       Tiriskan semua bahan tersebut agar tidak banyak mengandung air, kemudian campurkan dengan mayonnaise
7.       Kocok cream dan masukkan ke dalam campuran bumbu garam, lada dan LP sauce secukupnya
Masukkan salad tadi kedalam nanas yang berlubang, hidangkan dingin, letakkan diatas dessert plate

Resep Mayonaise



Mayonaise
Bahan :
1.      Kuning telur                                        1 buah
2.      Garam                                                 ¼ sdt
3.      Mustard                                               ½ sdt
4.      Merica putih                                        ½ sdt
5.      minyak sayur                                       150 ml
6.      Air jeruk nipis                                     1 sdt
7.      Gula                                                    ½ sdt
Cara Membuat :
1.      Taruh kuning telur dalam mangkuk dan secara bergantian masukkan garam, mustard, gula dan lada, kocok dengan menggunakan ballon whisk.
2.      Tambahkan minyak sedikit demi sedikit, kocok dengan kecepatan tinggi lalu tiap – tiap penambahan ini harus tercampur rata hingga penambahan selanjutnya.
3.      Kemudian kira – kira penambahan minyak separuh, mayonaise mulai terlihat mengkilap. Campuran akan menjadi kental. Jika penambahan minyak lebih cepat, kira – kira 1 sdm tiap waktu.
4.      Jika campuran cocok sangat kental, tambahkan sedikit cuka / air jeruk nipis untuk pelembut, saat penambahan sisa minyak.
5.      Campuran diistirahatkan setelah penambahan cuka / air jeruk nipis. Atur rasanya. Ketetapan akan kekentalan ringan dua cream.
6.      Tutup mayonnaise lalu simpan dalam almari lemari pendingin, tahan sampai dua minggu. Kekentalan mayonnaise dapat dilihat dari seberapa banyak kuning telur yang digunakan. Kamu juga dapat menambah kuantitas minyak menjadi 175 ml per kuning telur. Tetapi ini biasanya menyebabkan pengumpulan.

Makalah Intrapersonal




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Dengan adanya tugas dari mata kuliah “Teknik Komunikasi”. Yang dimana tugas tersebut adalah memahami intra personal skill. Maka dari itu saya bermaksud membuat artikel untuk merealisasikan tugas mata kuliah ”Teknik Komunikasi”. Dan artikel tersebut berjudul “Makalah Intrapersonal”.
Diharapkan dengan memenuhi tugas mata kuliah ini, saya dapat mengenali hidangan asia timur. Karena pada nantinya ketika telah lulus dari jurusan PKK ilmu ini akan menjadi bekal yang sangat berguna

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dari pembukaan diri (self discloser) ?
2.      Apa definisi dari membangun kepercayaan diri?
3.      Apa definisi dari komunikasi secara verbal  ?
4.      Apa definisi dari mengungkapkan perasaan ?
5.      Apa definisi dari saling menerima dan mendukung ?
6.      Apa definisi dari konflik hubungan antar pribadi dan kelompok ?
7.      Apa sajakah yang harus saya evaluasi pada diri saya dan bagaimana cara pengembangannya ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui definisi dari pembukaan diri (self discloser).
2.      Mengetahui definisi dari membangun kepercayaan.
3.      Mengetahui definisi dari komunikasi secara verbal.
4.      Mengetahui definisi dari mengungkapkan perasaan.
5.      Mengetahui definisi dari saling menerima dan mendukung.
6.      Mengetahui definisi dari konflik hubungan antar pribadi dan kelompok.
7.      Mengetahui yang harus saya evaluasi pada diri saya dan mengetahui cara pengembangannya.






BAB II
PEMBAHASAN

1.      PEMBUKAAN DIRI (SELF-DISCLOSURE)

     Pembukaan diri atau self-disclosure adalah proses komunikasi melalui mana seseorang mengungkapkan dirinya yang lain. Ini terdiri dari semua individu memilih untuk memberitahu orang lain tentang dirinya sendiri, membuat dia dikenal. Informasi dapat deskriptif atau evaluatif dan dapat mencakup pikiran, perasaan, aspirasi, tujuan, kegagalan, keberhasilan, ketakutan, mimpi serta suka seseorang, tidak suka, dan favorit.
     Menurut Johnson, pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada orang yang lain dan bersikap terbuka bagi orang lain. Terbuka bagi orang lain, berarti menunjukkan bahwa kita menaruh perhatian pada perasaannya terhadap kata-kata atau perbuatan kita. 
     Menurut Johnson (1981), beberapa manfaat dari pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi :
a.    Pembukaan diri merupakan dasar hubungan sehat dua orang.
b.    Pembukaan diri merupakan dasar orang menyukai dan terbuka pada kita.
c.    Pembukaan diri merupakan dasar relasi komunikasi intim dengan diri sendiri dan orang lain.
d.   Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat : terbuka, kompeten, ekstrover, fleksibel, adaptif dan intelegen.
e.    Membuka diri berarti bersikap realistis. Maka pembukaan diri harus jujur, tulus, dan autentik.
Disaat kita sedang berbicara kepada diri kita sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian pada diri kita terjadi proses neuro-fisiologis yang membentuk landasan bagi tanggapan, motivasi, dan komunikasi kita dengan orang-orang atau faktor-faktor di lingkungan kita (Casmir:1974, 37). Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir dan berasa, bagaimana kita mengamati, menginterpretasikan dan bereaksi di lingkungan kita.
Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
1.      Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.” Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi
2.      Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
3.      Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.



2. MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI
Bicara kepercayaan, setiap orang memaknai dan mendefinisikan kepercayaan berbeda-beda. Secara pribadi, definisi kepercayaan adalah adalah keyakinan bahwa orang lain tempat kita bergantung akan memenuhi harapan-harapan kita.
Adalagi yang berpendapat bahwa kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Lain lagi menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Dalam dunia bisnis maupun dalam hidup bermasyarakat dalam berinteraksi kepercayaan adalah sesuatu hal yang sangat mahal nilainya dan untuk mendapatkannya pun perlu perjuangan apalagi mempertahankan yang namanya kepercayaan.
Ketika seseorang dipercaya di lingkungan kerja, di dunia bisnis maupun di lingkungan masyarakat, maka banyak hal akan berjalan dengan baik dan mudah, namun sebaliknya ketika rasa percaya itu hilang maka secara perlahan kesulitan akan hadir.Seorang pengusaha misalnya, ketika rekan bisnisnya tak lagi menaruh kepercayaan, maka satu persatu rekan atau kolega bisnisnya akan meninggalkannya, demikian pula dalam sebuah persahabatan.
Begitu demikian luhurnya arti sebuah kepercayaan, sehingga butuh waktu untuk membangun dan mempertahankannya. Kepercayaan tidak datang dengan tiba-tiba, dia harus dibangun, dan dipertahankan untuk selama-lamanya. Ada beberapa orang yang bisa membangun tetapi kurang pandai dalam mempertahankan.
Tiga elemen atau faktor penting yang perlu dilakukan untuk membangun serta mempertahankan kepercayaan, diantaranya adalah :
1.      Kredibilitas
Karena kredibilitas merupakan hal sangat penting untuk diperhatikan. Semakin bagus kualitas dan kapabilitas seseorang, atau bisnis yang sesuai dengan bidangnya akan semakin kredibel dimata konsumen. Untuk mewujudkan kredibilitas seseorang pun perlu waktu yang tidak singkat dan butuh proses mengenal diri kita. Mungkin hal ini tidak sejalan dengan ungkapan “Jangan melihat buku dari sampulnya atau jangan menilai orang dari penampilannya” tetapi dalam hal bisnis kesan pertama sangat membangun kredibilitas dan kepercayaan konsumen. Penampilan saja memang tidak cukup untuk menilai atau mengukur kredibilitas seseorang. Karena lamanya waktu yang dibutuhkan itulah maka disini perananan kredibilitas menjadi menjadi learning poin.

2.      Kedekatan
Kedekatan merupakan faktor kedua yang sangat penting dalam membangun kepercayaan, seseorang memiliki kredibilitas tetapi tidak punya kedekatan dan tidak mampu untuk berkomunikasi dengan baik, maka kepercayaan pun sulit di wujudkan. Contoh kecil misalnya, kita sedang butuh seorang guru les matematika untuk adik kita, lalu kita diperkenalkan dengan seorang guru les matematika yang memiliki kredibilitas. Kemudian kita pun berusaha untuk menghubungi dia via ponsel tetapi tak pernah ada jawaban, sementara waktu semakin bergulir dan semakin dekat. Dengan awal yang sulit seperti itu akankah kita bisa percaya kepada seorang guru les yang direkomendasikan teman kita…? Lalu bagaimana misalnya dia akan memberikan kita kepercayaan atas progress pelajaran yang telah diberikan. Disinilah arti pentingnya sebuah kedekatan. Kredibilitas akan menjadi sangat tidak berarti jika tidak di imbangi dengan kedekatan.
………………………………
3.      Reliabilitas atau keandalan
Reliabilitas merupakan pembuktian apakah seseorang bisa memenuhi hal-hal yang diharapkan oleh relasi, sahabat atau orang sekitar. Atau apakah penjual bisa memenuhi hal-hal yang diharapkan dari para konsumennya.
Dari ketiga elemen, reliabilitas ini faktor yang terpenting dalam membangun apalagi mempertahankan kepercayaan.
Kita bisa saja salah menilai orang dalam kredibilitas dan kedekatan karena hanya berdasar pada penilaian sesaat, tapi kita tidak akan salah menilai orang berdasarkan reliabilitas atau kehandalannya.Kelemahan dari reliabilitas ini butuh proses dan waktu untuk menampakkan diri, sedangkan kita dalam menilai seseorang terkadang memerlukan waktu yang cepat.
Untuk membuktikan reliabel atau tidaknya seseorang kita perlu membuktikan janji, atau dalam bisnis apa yang disampaikan pada kesepakatan apakah terbukti atau tidak. Oleh karena itu, dalam bisnis ada hal-hal yang bisa diperhitungkan yang kemudian perhitungan itu mendasari pada keputusan yang akan diambil. Perhitungan bisa berupa target bisnis atau progress yang akan dilalui atau adanya indikator kemajuan atau kemunduran bisnis.
Dalam berbisnis, bersahabat maupun dalam lingkungan masyarakat, kepercayaanbisa jadi sebagai modal utama. Apapun bisnisnya, siapapun sahabat kita pastimembutuhkan yang namanya kepercayaan. Karena sekali saja kita kehilangan keperayaan maka untuk mendapatkannya kembali butuh waktu yang sangat lama dan tidak mudah. Sesuai dengan tulisan yang ada di atas ini, arti dari kepercayaan itu adalah kemauan seseorang atau sekelompok orang untuk mau memberi keyakinan pada seseorang yang ditujunya.

2.1. DEFINISI PERCAYA DIRI

Kebanyakan orang menganggap bahwa criteria orang yang percaya diri diri adalah sesosok figure yang sempurna dan mampu melakukan apa saja, atau memiliki penampilan fisik tanpa cacat sedikitpun. Mungkin di antara mereka ada beberapa orang yang minder karena memiliki kekurangan misalnya hidung pesek, tubuh mungil, rambut krebo,dll.
Percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat. Psikolog W.H.Miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “ Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat.” Tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata “Percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain".
2.2. 10 Tips Meningkatkan Kepercayaan Diri
Kurangnya rasa percaya diri dapat membuat seseorang minder, menutup diri, dan sulit mengembangkan kepribadian. Dalam beberapa kasus kurangnya rasa pecaya diri dapat menghambat karir seseorang karena bersikap pasif. Bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri? Jika anda ingin meningkatkan rasa percaya diri, berikut beberapa tips meningkatkan rasa percaya diri yang mungkin dapat membantu anda.
1.         Perbaiki Penampilan Anda
Pada umumnya khalayak umum menilai anda dari penampilan sebelum melihat kemampuan anda sebenarnya. Berpakaian rapi dan berdandan dapat meningkatkan respek orang terhadap anda yang membuat anda nyaman berada di tengah orang banyak.
2.         Hormati Orang Lain
Jika anda menghormati orang lain, maka ia juga akan menghormati anda. Pandanglah orang lain secara bersahabat. Perlakukan orang lain secara adil tanpa pilih kasih.
3.         Perluas Pergaulan
Orang yang tertutup cenderung kurang percaya diri. Hal ini karena keterbatasan wawasannya dalam menilai dan memahami orang lain. Ia tidak memahami bahwa seorang berkedudukan tinggi seperti jendral atau gubernur sekalipun bisa diajak berbagi cerita, termasuk mengenai hal-hal sederhana.
4.         Identifikasi dan Perbaiki Kelemahan Anda
Kenali apa kelemahan anda yang mengurangi rasa percaya diri. Jika anda merasa tidak bisa berbicara di depan audiens, anda bisa mengikuti kursus atau belajar sendiri dengan modul latihan. Jika anda tidak bisa berbahasa Inggris, anda bisa mengikuti kursus.
5.         Bersyukur
Bersyukur adalah berterima kasih kepada Tuhan atas karunia yang diberikan Tuhan. Tidak ada manusia yang sempurna. Jika anda memiliki satu kekurangan, orang lain juga mempunyai kekurangan. Bersyukur membantu anda berpikir realistis dan tidak melampaui batas dengan berbuat curang.
6.         Optimis
Jika anda memiliki keyakinan bahwa anda bisa melakukan sesuatu, anda akan memiliki kekuatan lebih untuk membuktikan bahwa anda bisa. Jika orang lain bisa melakukannya, anda juga pasti bisa.
7.         Berpikir Positif terhadap Diri Sendiri Maupun terhadap Orang Lain
Berpikir positif terhadap diri sendiri diwujudkan dalam bentuk niat melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya apapun hasil yang akan diperoleh dan menghindari berbuat curang. Berpikir positif terhadap orang lain diwujudkan dengan tidak mencurigai orang lain akan merugikan kita.
8.         Berani Mencoba
Jika anda tidak mencoba melakukan sesuatu yang baru, anda tidak akan pernah bisa melakukannya. Tidak sedikit orang yang mencoba sesuatu yang baru kemudian menemukan bahwa ia memiliki bakat dan kemampuan lebih di bidang itu.
9.         Curhat
Menyimpan dan menghadapi masalah anda sendirian akan membuat anda tertekan dan tidak percaya diri. Bicarakan masalah anda dengan orang dekat anda misalkan kepada ibu, saudara, sahabat, rekan kerja, dsb. Anda butuh orang yang memberikan dukungan dengan ikhlas dan tanpa kepentingan.
10.     Jadilah Diri Sendiri
Jika anda ingin menjadi orang lain, anda akan segera menyadari banyak kekurangan anda. Jika anda ingin meniru orang lain maka tirulah prinsipnya. Selagi tidak keluar dari norma dan etika, lakukan dengan cara anda. Hidup cuma sekali, nikmati hidup anda. Miliki hobby dan kesenangan. Bantulah orang lain yang ingin anda bantu.

3.  KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SECARA VERBAL

Komunikasi verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang ada dalam kehidupan manusia dalam hubungan atau interaksi sosialnya. Pengertian komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan lisan (oral) atau dengan tertulis (written).
Dari pengertian komunikasi verbal tersebut maka jelas peranannya sangat besar karena sebagian besar proses komunikasi berlangsung dengan komunikasi verbal ide-ide, pemikiran atau keputusan lebih mudah disampaikan secara verbal dibandingkan non verbal. Pada pengertian komunikasi verbal ini komunikan juga lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan dengan komunikasi verbal ini.
Meneruskan sisi pengertian komunikasi verbal diatas, penggunaan verbal lebih banyak menggunakan kata-kata, opini atau lisan dan juga menggunakan symbol-simbol atau kode yang berupa tulisan.
1.      Lisan (Oral Communication)
Komunikasi lisan menjadikan bahasa sebagai media penyampai pesan. Pikiran dan perasaan seseorang disampaikan melalui kata-kata yang dianggapnya tepat dan mewakili apa yang ada dalam dirinya.

2.      Komunikasi Tulisan (Written Communication)
Komunikasi tulisan menjadikan symbol yang dituliskan pada kertas atau tempat lain sebagai alat penyampai ide atau perasaan. Komunikasi tulisan akan sangat penting jika kita ingin mengetahui secara keseluruhan gagasan, pernyataan atau perasaan seseorang. Pesan tulisan memiliki sistematis yang jelas, pilihan kata dan tanda baca, yang dapat membantu pihak lain memahami apa yang ingin kita sampaikan.
Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1.      Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a.       Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
b.      Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.       Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2.      Kata
Kata merupakan lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. 



4. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
Ungkapan perasaan adalah penggambaran apa yang ada di dalam hati seseorang agar diketahui oleh orang lain di sekitarnya. Perasaan yang ada di dalam hati terkadang memang butuh untuk diungkapkan agar orang lain tahu dan mengerti tentangnya. Tidak hanya tersimpan di dalam hati, tapi juga ingin agar orang lain tahu apa yang kita rasa.
Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam hati kita. Jauh tersimpan di diri kita tanpa ada orang lain yang tahu dan mengerti tentang hal ini. Dengan ungkapan perasaan yang kita sampaikan kepada orang lain tentu kita mempunyai maksud agar mereka mengetahui apa yang kita rasa dan apa yang ada di dalam hati kita. Ungkapan perasaan seakan adalah semacam alat komunikasi untuk mentransfer isi perasaan kita.
Perasaan kita pun bermacam-macam. Ada rasa suka, saying, cinta, senang, dan bahagia. Tapi, juga ada perasaan marah, benci, kesal, cemburu, sedih, dan hal yang tidak mengenakan lainnya.
Semuanya dapat kira rasakan dan terkadang orang pun merasakannya. Perasaan juga tersimpan jauh dalam hati kita yang sangat sulit untuk diketahui dan dimengerti oleh orang lain tanpa kita ungkapkan dengan jelas.
Dengan adanya ungkapan perasaan diri seseorang tidak hanya bertujuan supaya orang lain tahu apa yang kita rasa. Tapi, terkadang kita juga ingin untuk berbagai tentang perasaan yang kita rasa kepada orang di sekitar ini.

Ada berbagai macam ungkapan perasaan.
Perasaan kita bisa diungkapkan dengan berbagai cara. Perasaan dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Perasaan dapat diungkapkan melalui :
1.      Ungkapan perasaan melalui mimic wajah
Mimic adalah ekspresi wajah, bagaimana wajah mengungkapkan rasa marah, senang, bahagia, dan perasaan lain. Kita dapat mengetahui bagaimana orang itu marah atau senang dengan melihat wajahnya saja. Karena wajahh dapat mengeluarkan ekspresi dan luapan perasaan yang ada dalam hati seseorang.
Akan terlihat jelas dan wajah seseorang ketika ia sedih atau senang. Halini memang sangat mudah terlihat dari luar. Wajah memang merupakan bagian tubuh kita yang gampang sekali terlihat. Wajah juga merupakan tempat kita untuk mengetahui apa yang dirasakan seseorang.
2.      Ungkapan perasaan gerak tubuh.
Ungkapan perasaan melalui gerak tubuh pun sangat mudah sekali untuk di lihat oleh orang lain di sekitar kita. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa gerak tubuh adalah bahasa yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Seseorang yang hanya menggelengkan kepala dapat dimengerti bahwa ia mengatakan tidak. Seseorang yang mengangkat pundaknya secara perlahan sudah dapat menggambarkan bahwa ia dalam keadaan tidak tahu tentang suatu hal.
Gerak tubuh atau yang banyak disebut dengan gesture memang hanyalah sebuah gerakan ringan dari tubuh kita. Tapi, dapat mengungkapkan perasaan yang membuat banyak arti. Terkadang kita tidak sengaja mengeluarkan gerak tubuh tertentu, tapi orang di sekeliling kita sudah dapat menerka-nerka perasaan yang kita alami pada saat itu. Walau pun mungkin sebenarnya kita ingin menutupi perasaan itu agar tidak diketahui oleh orang disekitar kita.
3.      Ungkapan perasaan melaui perkataan
Mungkin ungkapan perasaan inilah yang paling dapat dimengerti oleh orang lain dan paling banyak digunakan. Dengan perkataan yang lugas, sudah dapat mentrasfer kepada orang lain tentang perasaan kita. Dan mungkin tidak akan terjadi kesalah pahaman dalam menterjemahkannya.
Perkataan adalah kata-kata yang keluar dari mulut kita. Walau pun tak selalu perkataan itu sesuai dengan apa yang ada di dalam hati karena terkadang sangatlah gampang bai kita untuk berbohong atau menutupi perasaan dengan berkata yang tidak sebenarnya, tapi perkataan sangatlah mudah untuk dipahami.
Ketika kita sedih, tinggal bilang saja kalau kita sedih. Ditambah dengan mimic wajah sedih gerak tubuh yang menyatakan kesedihan, tertentu sangatlah dapat diketahui bahwa kita memang sedang sedih.
Perkataan tidaklah mutlak hanya berupa kata-kata saja. Perkataan selalu diiringi dengan nada, intonasi, dan gaya bahasa tertentu. Hal ini justru menambah kuat dan arti yang ingin kita sampai kepada orang lain.
4.      Ungkapkan perasaan melalui perbuatan
Ternyata tidak hanya dengan mimic wajah, gerak tubuh,dan perkataan saja kita dapat mengungkapkan perasaan kita. Satu hal lagi sebagai sarana kita untuk mengungkapkan perasaan adalah dengan perilaku atau perbuatan.
Perbuatan adalah sebuah tindakan nyata yang sangat mudah untuk dilakukan dalam mengekpresikan perasaan kita.



5.      SALING MENERIMA DAN MENDUKUNG
Komunikasi antarpribadi bersifat dialogis, dalam arti arus balik antara komunikator dengan komunikan terjadi secara langsung, sehingga pada saat itu juga komunikator dapat mengetahui secara langsung tabggapan dari komunikan, dan secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif dan berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil, maka komunikator dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas – luasnya.

5.1 Perilaku Komunikasi Antarpribadi
Secara psikologis perilaku komunikasi antarpribadi siswa meliputi keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan kesetaraan. Ciri – ciri efektifitas komunikasi antarpribadi menurut Kumar (Wiryanto, 2005: 36) dan De vito (Sugiyo, 2005: 4) :
1.      Keterbukaan (Openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.
2.      Empati (Empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
3.      Dukungan (Supportivenes), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.
4.      Rasa positif (Positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
5.      Kesetaraan atau kesamaan (Equality), yaitu pengakuan secara diam – diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.



5.1.1 Keterbukaan (Openess)
Keterbukaan atau sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif. Keterbukaan adalah pengungkapan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan untuk memberikan tanggapan kita di masa kini tersebut.
“Johnson Supratiknya, (1995: 14) mengartikan keterbukaan diri yaitu membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukan, atau perasaan kita terhadap kejadian – kejadian yang baru saja kita saksikan. Secara psikologis, apabila individu mau membuka diri kepada orang lain, maka orang lain yang diajak bicara akan merasa aman dalam melakukan komunikasi antarpribadi yang akhirnya orang lain tersebut akan turut membuka diri”.
Brooks dan Emmert (Rahmat, 2005: 136) mengemukakan bahwa karakteristik orang yang terbuka adalah sebagai berikut :
a.       Menilai pesan secara objektuf, dengan menggunakan data dan logika.
b.      Membedakan dengan mudah, melihat nuansa, dsb.
c.       Mencari informasi dari berbagai sumber.
d.      Mencari pengertian pesan yabg tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.

5.1.2 Empati (Emphaty)
Menurut Sugiyo (2005: 5) empati dapat diartikan sebagai mengahayati perasaan orang lain dan turut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Sementara Surya (Sugiyo, 2005: 5) mendefinisikan bahwa empati adalah sebagai suatu kesediaan untuk memahami orang lain secara paripurna baik yang nampak maupun yang terkandung, khususnya dalam aspek perasaan, pikiran dan keinginan. Menurut Winkel (1991: 175) bahwa empati yaitu, konselor mampu mendalami pikiran dan menghayati perasaan siswa, seolah – olah konselor pada saat ini menjadi siswa, tanpa terbawa – bawa sendiri oleh semua itu dan kehilangan kesadaran akan pikiran serta perasaan pada diri sendiri.
Sedangkan, Jumarin (2002: 97) menyatakan bahwa empati tidak saja berkaitan dengan aspek kognitif, tetapi juga mengandung aspek afektif, dan ditunjukkan dalam gerakan, cara berkomunikasi (mengandung dimensi kognitif, afektif, perseptual, somatic/kinesthetic, apperceptual dan communicative).

5.1.3 Dukungan (Supportiveness)
Menurut Sugiyo (2005: 6) dalam komunikasi antarpribadi perlu adanya suasana yang mendukung atau memotivasi, lebih – lebih dari komunikator. Rahmat (2005: 133) mengatakan bahwa “sikap supportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif”. Jack R.Gibb (Rahmat, 2005: 134) menyebutkan beberapa perilaku yang menimbulkan perilaku suportif, yaitu :
1.      Deskripsi, yaitu menyampaikan perasaan dan persepsi kepada orang lain tanpa menilai; tidak menguji atau mengecam, mengevaluasi pada gagasan, bukan pada pribadi orang lain, orang tersebut “merasa” bahwa kita menghargai diri mereka.
2.      Orientasi masalah, yaitu mengajak untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah, tidak mendikte orang lain, tetapi secara bersama – sama menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana mencapainya.
3.      Spontanitas, yaitu sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam.
4.      Provisionalisme, yaitu kesediaan untuk meninjau kembali pendapat diri sendiri, mengakui bahwa manusia tidak luput dari kesalahan sehingga wajar kalau pendapat dan keyakinan diri sendiri dapat berubah.


5.1.4 Rasa positif (Positivenes)
Rasa positif merupakan kecenderungan seseorang untuk mampu bertindak berdasarkan penialian yang baik tanpa merasa bersalah yang berlebihan, menerima diri sebagai orang yang penting dan berniali bagi orang lain, memiliki keyakinan atas kemampuannya untuk mengatasi persoalan, peka terhadap kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah diterima. Sugiyo (2005: 6) mengartikan bahwa rasa positif adalah adanya kecenderungan bertindak pada diri komunikator untuk memberikan penilaian yang positif pada diri komunikan. Rahmat (2005: 105) menyatakan bahwa sukses komunikasi antarpribadi banyak tergantung pada kualitas pandangandan perasaan diri; positif atau negatif.

5.1.5 Kesetaraan (Equality)
Kesetaraan merupakan perasaan sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, walaupun terdapat perbedaan dalamn kemampuan tertentu, latar belakang keluarga atau sikap orang lain terhadapnya. Rahmat (2005: 135) mengemukakan bahwa persamaan atau kesetaraann adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis, tidak menunjukkan diri sendiri lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual kekayaan atau kecantikan.

5.2 Hambatan dalam Upaya untuk Saling Menerima dan Mendukung
Hambatan Komunikasi
1)      Faktor yang bersifat teknias yaitu kurangnya penguasaan teknik berkomunikasi. Teknik komunikasi mencakup unsur – unsur yang ada dalam komunikator dalam mengungkapkan pesan, menyandi lambang – lambang, kejelian dalam memilih saluran, dan metode penyampaian pesan.
2)      Faktor yang sifatnya perilaku. Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikasi yang bersifat :
a.       Pandangan bersifat apriori
b.      Prasangka yang didasarkan atas emosi
c.       Suasana yang otoriter
d.      Ketidakmampuan untuk berubah walaupun salah
e.       Sifat yang egosentris

3)      Faktor yang bersifat situasional kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi, misalnya : situasi ekonomi, sosial, politik, dan kemanan.




6.    KONFLIK HUBUNGAN ANTARPRIBADI DAN KELOMPOK

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan kepentingan. Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981)
Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Sedang menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.
Konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi. Hal ini berarti, bila kita ingin mengetahui konflik, kita harus mengetahui kemampuan dan perilaku komunikasi. Semua konflik mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik berakar pada komunikasi yang buruk.
Berbagai mitos tentang konflik dipahami berdasarkan dua sudut pandang, yaitu tradisional maupun kontemporer. Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang harus dihindari. Bahkan sering kali konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, pertentangan baik secara fisik maupun dengan kata-kata kasar. Sebaliknya, pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis interaksi manusia.
Menurut Myers, jika komunikasi adalah suatu proses transaksi, yang berupaya mempertemukan perbedaan individu secara bersama-sama untuk mencari kesamaan makna, maka dalam proses itu, pasti ada konflik. Konflik pun tidak hanya diungkapkan secara verbal tapi juga diungkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, gerak badan, yang mengekspresikan pertentangan.
Jenis-Jenis Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel, terdapat lima jenis konflik yaitu:
1.      Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2.      Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3.      Konflik antar individu dan kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
4.      Konflik antara kelompok
Yang dimaksud disini adalah konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama. Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf merupakan merupakan contoh konflik antar kelompok.
5.      Konflik antara organisasi
Konflik jenis ini biasanya disebut dengan persaingan. Namun berdasar pengalaman, konflik ini ternyata menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.



BAB III
PENUTUP

Atas berkat rahmat Allah SWT lah telah selesai makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah “ Teknik Komunikasi” atas jasanya saya memperoleh ilmu baru tentang makanan asia timur. Saya harapkan akan ada kritik dan saran untuk artikel ini karena untuk kemajuan kita bersama dan bahwasanya tidak ada sesuatu yang sempurna melainkan Allah SWT.



DAFTAR PUSTAKA

·               http://www.anneahira.com/ungkapan-perasaan.htm